laman

Rabu, 21 September 2011


Pencemaran Tanah dan Cara Menanggulanginya

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kita semua tahu Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya. Salah satu kekayaan tersebut, Indonesia memiliki tanah yang sangat subur karena berada di kawasan yang umurnya masih muda, sehingga di dalamnya banyak terdapat gunung-gunung berapi yang mampu mengembalikan permukaan muda kembali yang kaya akan unsur hara.
Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki oleh tanah Indonesia banyak yang digunakan sesuai aturan yang berlaku tanpa memperhatikan dampak jangka panjang yang dihasilkan dari pengolahan tanah tersebut.
Salah satu diantaranya, penyelenggaraan pembangunan di tanah air tidak bisa disangkal lagi telah menimbulkan berbagai dampak positif bagi masyarakat luas, seperti pembangunan industri dan pertambangan telah menciptakan lapangan kerja baru bagi penduduk di sekitarnya. Namun keberhasilan itu seringkali diikuti oleh dampak negatif yang merugikan masyarakat dan lingkungan.
Pembangunan kawasan industri di daerah-daerah pertanian dan sekitarnya menyebabkan berkurangnya luas areal pertanian, pencemaran tanah dan badan air yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil/produk pertanian, terganggunya kenyamanan dan kesehatan manusia atau makhluk hidup lain. Sedangkan kegiatan pertambangan menyebabkan kerusakan tanah, erosi dan sedimentasi, serta kekeringan. Kerusakan akibat kegiatan pertambangan adalah berubah atau hilangnya bentuk permukaan bumi (landscape), terutama pertambangan yang dilakukan secara terbuka (opened mining) meninggalkan lubang-lubang besar di permukaan bumi. Untuk memperoleh bijih tambang, permukaan tanah dikupas dan digali dengan menggunakan alat-alat berat. Para pengelola pertambangan meninggalkan areal bekas tambang begitu saja tanpa melakukan upaya rehabilitasi atau reklamasi.
Dampak negatif yang menimpa lahan pertanian dan lingkungannya perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena limbah industri yang mencemari lahan pertanian tersebut mengandung sejumlah unsur-unsur kimia berbahaya yang bisa mencemari badan air dan merusak tanah dan tanaman serta berakibat lebih jauh terhadap kesehatan makhluk hidup.
Berdasarkan fakta tersebut, sangat diperlukan pengkajian khusus yang membahas mengenai pencemaran tanah beserta dampaknya terhadap lingkungan di sekitarnya.

B.     Rumusan masalah
Yang menjadi rumusan masalah dalam pembahasan ini adalah:
1.      Apa pengertian dari ekologi dan ekosistem?
2.      Bagaimana yang di sebut dengan pencemaran liingkungan?
3.      Apa pengertian dari tanah?
4.      Apa pengertian pencemaran tanah?
5.      Bagaimana dampak yang terjadi akibat pencemaran tanah?
6.      Bagaimana cara menanggulangi penncemaran tanah?

C.    Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan permasalahan dalam makalah ini adalah:
1.      Untuk mengetahui pengertian ekologi dan ekosistem
2.      Untuk mengetahui tentang pencemaran lingkungan
3.      Untuk mengetahui pengertian tanah
4.      Untuk mengetahui pengertian pencemaran tanah
5.      Untruk mengetahui dampak dari pencemaran tanah
6.      Untuk mengetahui cara penanggulangan pencemaran tanah


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Ekologi dan Ekosistem
Manusia diciptakan dari tanah, hidup di atas tanah dan makan dari tanah, kemudian setelah mati masuk dan kembali menjadi tanah. tidak mengherankan jika semua biota (jasat hidup) lain pun, baik berupa sel-sel mikroskopis, tetumbuhan kehewanan penghuni liang tanah, secara langsung dan maupun tidak langsung hidupnya tergantung pada tanah. Ilmu yang membahas hubungan biota tanah dengan lingkungannya (ekosistem tanah) disebut ekologi tanah.
Seluruh kehidupan di dalam raya bersama lingkungan secara keseluruhan menyusun ekosfir. Ekosfir yang dihuni oleh berbagai komunitas biota yang mandiri serta lingkungan abiotik (an organik) dan sumber-sumbernya disebut ekosistem. Setiap ekosistem dicirikan oleh adanya kombinasi yang unik antara biota (organisme) dan sumber-sumber abiotik yang berfungsi memelihara kesinambungan aliran energy dan nutrisi (hara) bagi biota tersebut.

B.     Pencemaran Lingkungan
Suatu kejadian yang erat hubungannya dengan estetika dan etika lingkungan ialah peristiwa pencemaran lingkungan .
            Rusak atau terganggunya suatu lingkungan dapat karena perusakan atau pencemaran. Suatu lingkungan hidup dapat terganggu oleh kerusakan atau perusakan. Kerusakan lingkungan bisa terjadi karena faktor-faktor alam seperti petir, angin kencang, musim kemarau yang panjang, banjir, erosi, gempa bumi, retak bumi, meletus gunung berapi atau keseluruhannya yang disebut bencana alam.
            Orang dapat menanggulangi bencana alam, misalnya memakai penangkal petir, membuat tembok-tembok penangkal angin kencang, membuat sumur-sumur artesis, membuat bendungan, membuat kontruksi bangunan yang kuat dan tahan lama. Hal ini dapat meringankan penderitaan akibat bencana alam dengan mengasuransikan harta miliknya kebadan ansuransi-ansuransi tertentu.
C.    Pengertian Tanah
Tanah adalah tubuh alam (natural body) yang terbentuk dan berkembang sebagai akibat bekerja nya gaya-gaya alam ( natural  force) terhadap bahan bahan alam ( natural material) dipermukaan bumi. Tubuh alam ini dapat berdiferensi membentuk horizon mineral maupun organic yang kedalaman nya dan berbeda beda sifatnya dalam hal morfologi, komposisi kimia, sifat-sifat fisis maupun kehidupan biologisnya.
Tanah merupakan medium alam untuk pertumbuhan tanaman. Tanah menyediakan unsur-unsur hara sebagai makanan tanaman untuk pertumbuhannya. Schoder menyatakan bahwa tanah sebagai suatu sistem tiga fase yang mengandung air, udara, bahan-bahan mineral dan organik serta jasad-jasad hidup, yang karena pengaruh berbagai factor lingkungan membentuk berbagai hasil perubahan yang memiliki cirri-ciri morfologi, kimia, fisis, biologi dari tanah yang berbeda-beda pula. Tanah dapat digunakan untuk medium tanam-tanaman yang menghasilkan tanaman, sandang, dan obat-obatan serta keprluan lainnya.
Tanah mengandung 96% mineral dan 4% zat organic, bahan-bahan mineral dan zat organic merupakan bahan padat tanah, antara 33-75% sedangkan isi tanah selebihnya terdiri dari ruang berpori-pori yang berisikan air dan udara. Pada tanah yang berpasir pori-pori agak berkurang dari tanah liat yan rata-rata 50% ruang padat 45% terdiri dari mineral dan 5% zat organik.

D.    Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
  1. Dampak yang Ditimbulkan Akibat Pencemaran Tanah
Berbagai dampak ditimbulkan akibat pencemaran tanah, diantaranya:
1.1  Pada kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan Kematian.
1.2 Pada Ekosistem
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat Kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
2.      Penanganan Yang Harus Dilakukan
Ada beberapa langkah penangan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah. Diantaranya:
2.1 Remidiasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
2.1 Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
Menurut Dr. Anton Muhibuddin, salah satu mikroorganisme yang berfungsi sebagai bioremediasi adalah jamur vesikular arbuskular mikoriza (vam). Jamur vam dapat berperan langsung maupun tidak langsung dalam remediasi tanah. Berperan langsung, karena kemampuannya menyerap unsur logam dari dalam tanah dan berperan tidak langsung karena menstimulir pertumbuhan mikroorganisme bioremediasi lain seperti bakteri tertentu, jamur dan sebagainya
Tindakan pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan macam bahan pencemar yang perlu ditanggulangi. Langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran antara lain dapat dilakukan sebagai berikut:
Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha untuk tidak menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi terjadinya bahan pencemar, antara lain:
1.      Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara lain dapat dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan terbuka, kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk. Untuk mengurangi terciumnya bau busuk dari gas-gas yang timbul pada proses pembusukan, maka penguburan sampah dilakukan secara berlapis-lapis dengan tanah.
2.      Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar sampah-sampah yang dapat terbakar seperti plastik dan serat baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang jauh dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman. Sampah yang tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikel-partikel kecil, kemudian dikubur.
3.       Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar dilakukan proses pemurnian.
4.      Sampah zat radioaktif sebelum dibuang, disimpan dahulu pada sumur­sumur atau tangki dalam jangka waktu yang cukup lama sampai tidak berbahaya, baru dibuang ke tempat yang jauh dari pemukiman, misal pulau karang, yang tidak berpenghuni atau ke dasar lautan yang sangat dalam.
5.      Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai dengan aturan dan tidak sampai berlebihan.
6.      Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang dapat dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme








BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa:
1.      Ekologi adalah Ilmu yang membahas hubungan biota tanah dengan lingkungannya
2.      Ekosistem adalah Ekosfir yang dihuni oleh berbagai komunitas biota yang mandiri serta lingkungan abiotik (an organik) dan sumber-sumbernya.
3.      Tanah merupakan medium alam untuk pertumbuhan tanaman yang menyediakan unsur-unsur hara sebagai makanan tanaman untuk pertumbuhannya dan tempat beraktivitas keseluruhan makhluk hidup.
4.      Pencemaran lingkungan yaitu Suatu kejadian yang erat hubungannya dengan estetika dan etika lingkungan
5.      Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami
6.      Dampak pencemaran tanah dapat menimbulkan efek terhadap kesehatan dan ekosistem
7.      Ada beberapa langkah penanganan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah yaitu dengan cara Remidiasi dan Bioremediasi


DAFTAR PUSTAKA
Soekarno, Nampiah. 1990: ekologo, manusia dengan linkungannya. Jakarta: Erlangga.
Ali hanafiah,  Kemas. 2005: bilogi (ekologi dan makrobiologi). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
O’Hara, Scarlett. 1997: a dorling kendersley book (natural facts). London: Hak terjemahan Indonesia pada penerbit erlangga
Widarsih, Gut. 2010: IPA Terpadu (kelas VII ). Klaten( Jawa tengah). PT Intaan Pariwara
Haryanto. 2004: SAINS ( kelas III). Jakarta: Erlangga.
Amsal, Azhar. 2009: konsep dasar ilmu alam dalam perspektif Al-Qur’an. Banda Aceh. Ar-raniry Press.
Achmad Lutfi. 2009. Cara Pencegahan dan Penanggulangan Bahan Pencemar Tanah. http://www.chem-is-try.org  ( di akses 08 mei 2011)


Sabtu, 30 April 2011

semangatlah ....!!!

Namun bagaikan di gurun yang begitu panjang
Yang mungkin terasa lelah
untuk  kita  coba mengayun langkah
                kita kan coba terus berjalan
walau itu terasa samar-samar
berharap takkan  tersesat
digelap nya dunia yang begitu pekat
ayo kawanku…!!!
sapu keringat yang membasahimu
jangan takut menepis badai
doa dan harapmu kan tercapai
                semoga ini bukan perjalanan panjang
                yang membuat kita tertunduk dengan waktu yang usang
               


Kamis, 20 Januari 2011

ayah

mengenang kembali saat pertama ubun-ubun terusap,,,
di situ melahirkan sejuta cinta dan kasih sayang,,,
sujud sembah di kakimu takkan mampu membalas keluh kesah harapan yg pernah kau tanamkan...

biarkan lah hujan meteor memanasi hati,,

namun kehadiranmu membawa sejuk tak terganti,,,
biar tipisnya ozon membakar dunia,
namun tutur sapamumembangkitkan semangat jiwa,,,

kekarnya tubuhmu ku jadikan pelindung,,

senyum tanpa tanda pasrah membuat hatiku dan hatimu seakan terhubung,,,

only with u dad aku mampu tersenyum,,

menerobos ruang hampa liku dunia,,

kau bagai malaikat yg selalu merentangkan tangan memeluk memberi keteduhan..

kau laksana matahari pagi yg mencintai bumi dgn kehangatan,,,
kau bagaikan akar yg selalu dan tak pernah lelah menopang batang tangkai dan dedaunan,,,
kau bagai air yg mencintai muaranya,,
yg selalu mengalirkan semangatmu yg wibawa,,,

itulah dirimu,,,

ayah,,,...


by: rhadjie twotjah

Telur

Cerita ini hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan tempat nama atau alur cerita, sebelumnya penulis minta maaf sebesar besarnya.

Di suatu hari yang amat panas terlihat berbagai macam aktivitas manusia dibagian ini kami akan menceritakan seorang ibu rumah tangga yang menjalankan aktivitas hari harinya.
Pagi itu seorang ibu setengah baya(bilang aja nama panjang ibu itu Dessy novita, dan biasa dipanggil dengan sebutan ibu Eci) sedang berkeliling pasar tradisional yang terletak di pojok utara kota yang di tempatinya. Berbagai macam keperluan dapur telah di belinya. Waktu mau pulang ibu Eci lupa kalau telur belum terbeli, akhirnya dia menghampiri seorang pedagang telur yang lagi duduk seorang diri.
Bu Eci : pak mau beli telur
pedagang : telur ayam pa telur bebek buk.

hahaha

Dalam sebuah perkampungan letak lah sebuah pesantren yang sangat terkenal di daerah itu..Didalam pesantren terdapat santri santri yang taat dan patuh kepada orang tua dan ustaz nya.
Pada suatu hari ustaz yang bernama ustaz Jauhari ingin melatih kesabaran dan ketekunan santri santrinya. Ustaz Jauhari menyuruh para santri nya memelihara ayam, para santri di wajibkan memelihara seekor atau lebih ayam peliharaan.. Karna patuh kepada sang guru, semua santri melihara masing masing seekor ayam..

catatan untuk seseorang

Keakraban yang terlahir sebenarnya bukan sebuah impian, namun semua itu hanya kebetulan. Di balik sebuah masalah pasti akan ada hikmah yang mungkin sangat sulit terungkapkan.
Tak sepatutnya kita mengangap bahwa sebuah pertemuan akan berakhir dengan sia-sia, merasa menyesal apa yang telah terjadi dan kita lakukan.
Sebelumnya aku minta maaf bahwa apa yang akan kutulis ini mungkin akan membawa penyesalan bagi siapa yang merasakan. Bukan maksud aku mengumbar semua kenangan. Tapi ini semua hanya sebagai bahan introfeksi dan pelajaran dari pengalaman yang telah ada.

* Hikayat lajang *

Assalaalaikom ulon kheun sigoe,
ban bandum geutanyoe hudep seujahtra

ulon neuk kisah lam hudep tanyoe

beuneutem deungoe wahe cedara

meunyoe na salah bak uloe tuleh

neu kritik beuhabeh solusi beuna

ulon sadari ban meurunoe teumuleh

bah pi hana gleh lage gob yang ka ka

Penyesalan

Terdampar ku di pulau terlarang
mengayun kaki melangkah usang
mata menangis tubuh bergetar,

berharap tak lagi
aku tersesat di pulau itu,

ku coba rentangkan galah sedalam mana
sampai keujung palung samudra

ku kayuh sampan hindari bakat
membuat kutenggelam terkubur pekat

mana arah mata angin
kesitu kumelaju
tak kan kupalingkan lagi kepulau itu

kini aku di tepi pantai
ku ikat sampan bertali rantai

munkin..
Aku hanya bisa mengenang pulau surga
aku tersesat termakan dunia

berlutut kubersujud mata ku tengadah
bening mata terurai menjadi hikmah.

Hubungan akhidah dan akhlak


Bab I
PENDAHULUAN
A. latar belakang masalah
Akhidah merupakan perbuatan hati, yaitu kepercayaan hati dan pembenaran terhadap sesuatu, akhidah secara syara` yaitu beriman kepada Allah, para Malaikat,  kitap-kitapNya, para RasulNya, dan kepada hari akhir serta Qadar baik maupun yang buruk.
Akidah mencerminkan sebuah unsur kekuatan yang mampu menciptakan mu’jizat dan merealisasikan kemenangan-kemenangan besar di zaman permulaan Islam. Demi membina setiap individu muslim, perlu kiranya kita mengingatkannya tentang sumbangsih-sumbangsih akidah yang telah dimiliki oleh orang-orang sebelumnya dan meyakinkannya akan validitas akidah itu dalam setiap zaman dan keselarasannya dengan segala era.
Peranan penting akidah dalam membina manusia di berbagai sisi dan dimensi kehidupan yaitu :
1. Dalam Sisi Pemikiran.
2. Dalam Sisi Sosial.
3. Dalam Sisi Kejiwaan.
4. Dalam Sisi Akhlak.
Akhlak merupakan tolak ukur kesempurnaan iman seorang hamba sebagaimana telah disabdakan oleh rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam : “Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang terbaik akhlaknya.” (HR Tirmidzi, dari abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, diriwayatkan juga oleh Ahmad. Disahihkan Al Bani dalam Ash Shahihah).
Menurut Imam Al Ghazali, Al-Khulq ialah suasana kejiwaan yang mantap yang menerbitkan perbuatan, perbuatan itu terbit begitu sahaja tanpa berfikir dan merenung panjang. Sekiranya suasana kejiwaan yang menjadi sumber perbuatan itu memerlukan tindak-tanduk yang baik. Tetapi kalau muncul yang sebaliknya, maka suasana kejiwaan itu dinamakan sebagai akhlak yang buruk.
Ibnu Qaiyyim al Jauziah dalam bukunya Mengetuk Pintu Ampunan (2007) menyebutkan, ketika tubuh di isi dengan komsumsi yang halal, jiwa di isi dengan zikir, waktu nya selalu di sertai doa, dan hati selalu dijaga dari tipu daya hawa nafsu, saat itulah manusia telah menggemgam kunci untuk merengkuh berjuta anugrah Allah.
Kalimat diatas menunjukkan manusia  yang mampu menjaga akhlaknya akan selalu mendapatkan ridha dari Allah SWT.
Menurut asy-Syaibani; "Matlamat pokok ilmu akhlak ialah membangun 'conscience' atau hati nurani manusia yang berakhlak, menghaluskan jiwa, membersihkan hati, menyepuh budi, menguatkan hubungan manusia dengan Allah, mengelokkan perangai, menilai perilaku, mengukuhkan semangat ukhuwah, kasih sayang, gotong royong, menegakkan yang benar dan yang baik."
Baik akhidah maupun akhlak memiliki sentral gerak yang sama, yaitu Al Qalbu (hati).. dalam hatilah dorongan untuk melakukan atau mengucapkan sesuatu yang baik maupun yang buruk. Seperti sabda Rasulullah : Artinya: “sesungguhnya dalam jasat( diri setiap orang) itu ada sekarat daging,  Jika daging itu bersih, maka yang tampak dalam jasat itu pun sesuatu yang bersih, dan jika daging itu kotor,maka yang tampak dalam jasat pun kotor dan busuk.” (HR Ahmad).
Akidah seseorang akan benar dan lurus jika kepercayaan dan keyakinannya terhadap Allah juga lurus dan benar. Karena barang siapa mengetahui Sang Penciptanya dengan benar, niscaya ia akan dengan mudah berperilaku baik sebagaimana perintah Allah. Sehingga ia tidak mungkin menjauh atau bahkan meninggalkan perilaku-perilakuyangtelahditetapkan-Nya.



B. Rumusan masalah
                  Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Apa penngertian akhidah dan akhlak
2.      Bagaimana pendapat ulama tentang akhlak
3.      Bagaimana peran akhidah terhadap akhlak
4.      Bagaimana hubungan akhidah  dengan akhlak
C. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan permasalahan dalam makalah ini adalah:
1.      Untuk mengetahui pengertian akhidah dan akhlak
2.      Untuk mengetahui pendapat ulama tentang akhlak
3.      Untuk mengetahui peran akhidah terhadap aklhak
4.      Untuk mengetahui hubunagan akhidah  dengan akhlak

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian akhidah
            Dalam bahasa Arab aqidah berasal dari kata al- ‘aqdu,  yang berarti ikatan. Sedangkan Menurut istilah akidah adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya. Atau perkara yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa menjadi tenteram karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang teguh dan kokoh, yang tidak tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan.
Ø  Peran akhidah
Kita bisa menyimpulkan peranan penting akidah dalam membina manusia di berbagai sisi dan dimensi kehidupan dalam poin-poin berikut :
1. Dalam Sisi Pemikiran.
Akidah menganggap manusia sebagai makhluk yang terhormat. Adapun kesalahan yang terkadang menimpa manusia, adalah  satu hal yang biasa dan bisa diantisipasi dengan taubat. Atas dasar ini, akidah meyakinkannya bahwa ia mampu untuk meningkatkan diri dan tidak membuatnya putus asa dari rahmat Allah dan ampunan-Nya
Akidah telah berhasil memerdekakan manusia dari penindasan politik para penguasa zalim dan membebaskannya dari tradisi menuhankan manusia lain. Akidah juga memberikan kebebasan penuh kepadanya. Namun ia membatasi kebebasan itu dengan hukum-hukum syariat, penghambaan kepada Allah supaya hal itu tidak menimbulkan kekacauan. Begitu juga, akidah telah berhasil membebaskannya dari jeratan hawa nafsu, menyembah fenomena-fenomena alam di sekitarnya dan dongengan-dongengan yang tidak benar.
Melalui proses pembebasn pemikiran ini, akidah melakukan proses pembinaan manusia. Ia memberikan kedudukan yang layak kepada akal, mengakui peranannya dan membuka cakrawala pemikiran yang luas baginya. Di samping itu, akidah juga membuka jendela keghaiban baginya, membebaskannya dari jeratan ruang lingkup indra yang sempit dan mengarahkan daya ciptanya yang luar biasa untuk merenungkan tanda-tanda kekuasaan Allah di segenap cakrawala raya dan diri mereka, serta menjadikan renungan (tafakkur) ini sebagai ibadah yang paling utama.
Tidak sampai di situ saja, akidah juga mengarahkan daya akal untuk menyingkap rahasia-rahasia sejarah yang pernah terjadi pada umat dan bangsa-bangsa terdahulu, dan merenungkan hikmah yang tersembunyi di balik syariat guna mengokohkan keyakinan muslim terhadap syariat dan validitasnya untuk setiap masa dan tempat.
Dari sisi lain, akidah mendorong manusia untuk menuntut ilmu pengetahuan dan mengikat ilmu pengetahuan itu dengan iman. Karena memisahkan ilmu pengetahuan dari iman akan menimbulkan akibat jelek.
Akidah juga memerintahkan akal untuk meneliti dan merenungkan dengan teliti untuk menyimpulkan sebuah Ushuluddin dan melarangnya untuk bertaklid dalam hal itu.
2. Dalam Sisi Sosial.
Akidah telah berhasil melakukan perombakan besar dalam sisi ini. Di saat masyarakat Jahiliah hanya mementingkan diri mereka dan kemaslahatannya, dengan mengenal akidah, mereka relah mengorbankan segala yang mereka miliki demi agama dan kepentingan sosial.
Akidah telah berhasil menghancurkan tembok pemisah yang memisahkan antara ketamakan manusia akan kemaslahatan-kemaslahatan pribadinya dan jiwa berkorban demi kemaslahatan umum dengan cara menumbuhkan rasa peduli sosial dalam diri setiap individu.
Akidah telah berhasil menumbuhkan rasa peduli sosial ini dalam diri setiap individu dengan cara-cara berikut: menumbuhkan rasa ikut bertanggung jawab terhadap kepentingan orang lain, menanamkan jiwa berkorban dan mengutamakan orang lain dan mendorong setiap individu muslim untuk hidup bersama.
Dari sisi lain, akidah telah berhasil merubah tolok ukur hubungan sosial antar anggota masyarakat, dari tolok ukur hubungan sosial yang berlandaskan fanatisme, suku, warna kulit, harta dan jenis kelamin menjadi hubungan yang berlandaskan asas-asas spiritual. Yaitu takwa, fadhilah dan persaudaraan antar manusia.
Akidah telah berhasil merubah kondisi pertentangan dan pergolakan yang pernah melanda masyarakat insani menjadi kondisi salang mengenal dan tolong menolong. Dengan ini, mereka menjadi sebuah umat bersatu yang disegani oleh bangsa lain.
Di samping itu, akidah Islam juga telah berhasil merubah tradisi-tradisi Jahiliah yang menodai kehormatan manusia dan menimbulkan kesulitan.
3. Dalam Sisi Kejiwaan.
Akidah dapat mewujudkan ketenangan dan ketentraman bagi manusia meskipun bencana sedang menimpa. Dalam hal ini akidah telah menggunakan berbagai cara dan metode untuk meringankan bencana-bencana itu di mata manusia. Di antara cara-cara tersebut adalah menjelaskan kriteria dunia;bahwa dunia ini adalah tempat derita dan ujian yang penuh dengan bencana dan derita yang acap kali menimpa manusia. Oleh karena itu, tidak mungkin bagi manusia untuk mencari kesenangan dan ketentraman di dunia ini.
Atas dasar ini, hendaknya ia berusaha sekuat tenaga demi meraih kesuksesan dalam ujian Allah di dunia.
Dan di antara cara-cara tersebut adalah akidah menegaskan bahwa setiap musibah pasti membuahkan pahala, dan menyadarkan manusia bahwa musibah terbesar yang adalah musibah yang menimpa agama.
Dari sisi lain, akidah juga membebaskan jiwa manusia dari segala ketakutan yang dapat melumpuhkan aktifitas, membinasakan kemampuan dan menjadikannya cemas dan bingung.
Begitu juga akidah memotivasi manusia untuk mengenal dirinya. Karena tanpa itu, sulit baginya untuk dapat menguasai jiwa dan mengekangnya, dan tidak mungkin baginya dapat mengenal Allah secara sempurna.
Dari pembahasan-pembahasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa penyakit-penyakit jiwa yang berbahaya seperti fanatisme, rakus dan egoisme jika tidak diobati, akan menimbulkan akibat-akibat sosial dan politik yang berbahaya, seperti fitnah  yang pernah menimpa muslimin di Saqifah, sebagaimana telah dijelaskan oleh Imam Ali a.s.
4. Dalam Sisi Akhlak
Akidah memiliki peranan yang besar dalam membina akhlak setiap individu muslim sesuai dengan prinsip-prinsip agama yang pahala dan siksa disesuaikan dengannya, dan bukan hanya sekedar ungkapan yang tidak menuntut tanggung-jawab. Lain halnya dengan aliran-aliran pemikiran hasil rekayasa manusia biasa yang memusnahkan perasaan diawasi oleh Allah dalam setiap gerak dan rasa tanggung jawab di hadapan-Nya. Dengan demikian, musnahlah tuntunan-tuntunan akhlak dari kehidupan manusia. Karena akhlak tanpa iman tidak akan pernah terterapkankan dalam kehidupan sehari-hari.
Demi mendorong masyarakat berakhlak terpuji dan meninggalkan akhlak yang tidak mulia, akidah mengikuti bermacam-macam metode dalam hal ini:
pertama, menjelaskan efek-efek uhkrawi dan duniawi dari akhlak yang terpuji dan tidak terpuji.
Kedua, memperlihatkan suri teladan yang baik kepada mereka dengan tujuan agar mereka terpengaruh oleh akhlaknya yang mulia dan mengikuti langkahnya.
B.     Pengertian Akhlak
Dari segi bahasa, "Akhlaq ialah kata jama' dari "Al Khulq". Dalam lisan bermakna tabiat atau watak .
Pada hakikatnya akhlak adalah penyifatan tentang gambaran batin seseorang. Gambaran jiwa, ciri-cirinya dan kandungannya yang tersendiri. Ini mencerminkan lahiriah , sifat seseorang dan segala kandungan sifat itu. Gambaran lahir atau batin boleh disifatkan dengan sifat yang terpuji dan sebaliknya yang tercela.
Ø  Akhlak menurut para Ulama
Menurut Imam Al Ghazali, Al-Khulq ialah suasana kejiwaan yang mantap yang menerbitkan perbuatan, perbuatan itu terbit begitu sahaja tanpa berfikir dan merenung panjang. Sekiranya suasana kejiwaan yang menjadi sumber perbuatan itu memerlukan tindak-tanduk yang baik. Tetapi kalau muncul yang sebaliknya, maka suasana kejiwaan itu dinamakan sebagai akhlaq yang buruk.

Menurut Dr. Taufiq at Tawil :
"Ilmu akhlaq ialah ilmu yang menggariskan modul contoh utama yang wajar diikuti oleh manusia dalam tingkah-lakunya." Atau seperti yang dijelaskan oleh Dr. Zakaria Ibrahim bahawa ahli falsafah hampir sepakat mengatakan bahawa ilmu akhlaq ialah ilmu yang berusaha menemukan contoh-contoh tingkah laku manusia yang utama, mengasaskan konsep dan pengertian , menentukan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam tingkah lakunya.
Menurut Prof. Dr. Omar Attoumi Asy-Syaibini:
"Ilmu akhlaq ialah ilmu yang mengkaji hakikat atau sifat tingkah laku yang berakhlaq, hakikat kebaikan (al-khair) dan keburukan (asy-syar), hak dan kewajipan, hati -nurani (conscience), hukum-hukum aahklaq, tanggung jawab akhlaq, motivasi dan tujuan tingkah laku. Ilmu ini juga meneliti asas-asas teori yang mendaji dasar keyakinan akhlaq , menentukan contoh-contoh utama, kaedah umum yang seharusnya menjadi pedoman tingkah laku manusia."
Akhlak merupakan tolak ukur kesempurnaan iman seorang hamba sebagaimana telah disabdakan oleh rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam : “Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang terbaik akhlaknya.” (HR Tirmidzi, dari abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, diriwayatkan juga oleh Ahmad. Disahihkan Al Bani dalam Ash Shahihah No.284 dan 751).
 Dalam riwayat Bukhari dan Muslim dari Abdillah bin amr bin Al ‘Ash radhiallahu ‘anhuma disebutkan : “Sesungguhnya sebaik-baik kalian ialah yang terbaik akhlaknya.”


Dasar pendidikan akhlak bagi seorang muslim adalah akidah yang benar terhadap alam dan kehidupan, karena akhlak tersarikan dari akidah dan pancaran dirinya. Oleh karena itu, jika seseorang berakidah dengan benar, niscaya akhlaknya pun akan benar, baik dan lurus. Begitu pula sebaliknya, jika akidah salah dan melenceng maka akhlaknya punakan tidak benar.
Akidah seseorang akan benar dan lurus jika kepercayaan dan keyakinannya terhadap Allah juga lurus dan benar. Karena barang siapa mengetahui Sang Penciptanya dengan benar, niscaya ia akan dengan mudah berperilaku baik sebagaimana perintah Allah. Sehingga ia tidak mungkin menjauh atau bahkan meninggalkan perilaku-perilaku yang telah ditetapkan-Nya.
Adapun yang dapat menyempurnakan akidah yang benar terhadap Allah adalah berakidah dengan benar terhadap malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya yang diturunkan kepada para Rasul dan percaya kepada Rasul-rasul utusan-Nya yang mempunyai sifat jujur dan amanah dalam menyampaikan risalah Tuhan Mereka.
Keyakinan terhadap Allah, Malaikat, Kitab, dan para Rasul-rasul-Nya berserta syariat yang mereka bawa tidak akan dapat mencapai kesempurnaan kecuali jika disertai dengan keyakinan akan adanya hari Ahkir dan kejadian-kejadian yang menggiringnya seperti hari kebangkitan, pengmpulan, perhitungan amal dan pembalasan bagi yang taat serta yang durhaka dengan masuk surga atau masuk neraka.
Di samping itu, akidah yang benar kepada Allah harus diikuti pula dengan akidah atau kepercayaan yang benar terhadap kekuatan jahat dan setan. Merekalah yang mendorong manusia untuk durhaka kepada Tuhannya. Mereka menghiasi manusia dengan kebatilan dan syahwat.
Merekalah yang merusak hubungan baik yang telah terjalin di antara sesamanya. Demikianlah tugas–tugas setan sesuai dengan yang telah digariskan Allah dalam penciptaannya, agar dia dapat memberikan pahala kepada orang-orang yang tidak mengikuti setan dan menyiksa orang yang menaatinya. Dan semua ini berlaku setelah Allah memperingatkan umat manusia dan mengancam siapa saja yang mematuhinya setan tersebut.
Pendidikan akhlak yang bersumber dari kaidah yang benar merupakan contoh perilaku yang harus diikuti oleh manusia. Mereka harus mempraktikannya dalam kehidupan mereka, karena hanya inilah yang akan mengantarkan mereka mendapatkan ridha Allah dan akan membawa mereka mendapatkan balasan kebaikan dariAllah.
Ketidakberesan dan adanya keresahan yang selalu menghiasi kehidupan manusia timbul sebagai akibat dari penyelewengan terhadap akhlak –akhlak yang telah diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Penyelewengan ini tidak akan mungkin terjadi jika tidak ada kesalahan dalam berakidah, baik kepada Allah. Malikat, rasul, kitab-kitab-Nya maupun hari Akhir.
Oleh karena itu, untuk menjaga kebenaran pendidikan akhlak dan agar seseorang selalu dijalan Allah yang lurus, yaitu jalan yang sesuai dengan apa yang telah digariskan-Nya, maka akidah harus dijadikan dasar pendidikan akhlak manusia.
Di sini jelas adanya hubungan rapat antara iman atau akidah dengan akhlak. Soalnya; apakah semua pegangan agama membawa kesan akhlak yang sama ? Tentu tidak.
Pegangan akidah (keagamaan) yang boleh menimbulkan kesan menyeluruh bukanlah sebarang akidah tapi ialah yang unggul dan mempunyai ciri-ciri yang mampu menimbulkan kepekaan keagamaan yang tinggi dan menerbitkan semangat perjuangan yang kukuh. Ciri yang mesti ada antara lain ialah :


1. Keimanan kepada Allah, pencipta alam jagat, manusia dan kurniaan Tuhan yang lain.
2. Keimanan kepada hari Akhirat.
3. Keimanan bahwa undang-undang akhlak ialah undang-undang Illahi, lahir dari kehendakNya untuk mengatur hidup manusia demi kesejahteraannya. (An-Nisaa' : 174-175).
Hubungan yang paling erat antara akhidah Islam dengan akhlak islami adalah hubungan kausalitas atau sebab akibat dan hubungan saling melengkapi. Artinya, akhidah islam yang kuat dapat melahirkan akhlak yang baik. Sebaliknya akhlak yang baik akan menambahkan keimanan, juga merupakan cermin dari akhidah yang kuat.





Bab III
Penutup
Kesimpulan
     Dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa:
Akidah adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya. Atau perkara yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa menjadi tenteram karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang teguh dan kokoh, yang tidak tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan
peranan penting akidah dalam membina manusia di berbagai sisi dan dimensi kehidupan yaitu :
1. Dalam Sisi Pemikiran.
2. Dalam Sisi Sosial.
3. Dalam Sisi Kejiwaan.
4. Dalam Sisi Akhlak.
Akhlak adalah penyifatan tentang gambaran batin seseorang. Gambaran jiwa, ciri-cirinya dan kandungannya yang tersendiri. Ini mencerminkan lahiriah , sifat seseorang dan segala kandungan sifat itu. Gambaran lahir atau batin boleh disifatkan dengan sifat yang terpuji dan sebaliknya yang tercela.
Hubungan yang paling erat antara akhidah Islam dengan akhlak islami adalah hubungan kausalitas atau sebab akibat dan hubungan saling melengkapi. Artinya, akhidah islam yang kuat dapat melahirkan akhlak yang baik. Sebaliknya akhlak yang baik akan menambahkan keimanan, juga merupakan cermin dari akhidah yang kuat.
Untuk menjaga kebenaran pendidikan akhlak dan agar seseorang selalu dijalan Allah yang lurus, yaitu jalan yang sesuai dengan apa yang telah digariskan-Nya, maka akidah harus dijadikan dasar pendidikan akhlak manusia.